Baru-baru ini Pemerintah Desa Tayem menggelar Rembug Stunting di Balai Desa Tayem. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa untuk mengatasi masalah gizi buruk yang masih terjadi di wilayah tersebut.
Rembug Stunting adalah sebuah forum diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta perwakilan masyarakat. Dalam rembug kali ini, peserta berfokus pada penyusunan rencana kegiatan penanganan stunting untuk tahun 2025.
Kepala Desa Tayem, Bapak Kamsir, membuka acara dengan menyampaikan bahwa prevalensi stunting di desa mereka masih cukup tinggi, mencapai 25% dari total balita. Selain itu, pada tahun 2024 terdapat 7 anak mengalami stunting, 14 anak underweight, dan 7 anak wasting. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah desa, mengingat kondisi gizi buruk ini dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak-anak di masa depan.
“Kami menyadari bahwa penanganan stunting, underweight, dan wasting membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam rembug ini kami akan merumuskan rencana kegiatan yang komprehensif untuk dilaksanakan pada tahun 2025,” tegas Bapak Kamsir.
Dalam diskusi, berbagai isu terkait stunting, underweight, dan wasting dibahas secara mendalam, seperti pola asuh yang kurang baik, kurangnya akses pada pelayanan kesehatan, serta kondisi ekonomi keluarga yang rendah. Peserta kemudian menyepakati beberapa program prioritas yang akan dijalankan pada tahun 2025, di antaranya:
- Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin.
- Pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi buruk, disertai edukasi pola makan sehat bagi keluarga.
- Pelatihan dan pendampingan bagi kader posyandu dalam upaya deteksi dini dan penanganan stunting, underweight, dan wasting.
- Pengembangan program pemberdayaan ekonomi keluarga, seperti pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha.
- Kampanye dan advokasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, underweight, dan wasting.
Rembug Stunting di Desa Tayem ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pemerintah desa dalam menyusun rencana aksi dan mengalokasikan anggaran yang tepat untuk mengatasi masalah gizi buruk di tahun 2025. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, diharapkan angka stunting, underweight, dan wasting di Desa Tayem dapat segera ditekan.
0 Komentar